Dulu, aktivitas jual beli hanya bisa dilakukan secara offline. Dari sisi penjual agak direpotkan karena masalah lokasi dan sulitnya mencari pelanggan. Pelanggan pun sedikit direpotkan karena terpaksa harus keluar rumah untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan. Namun, sejak adanya market place atau e-commerce aktivitas jual beli jadi lebih mudah.
Permasalahan Yang Sering Dialami Pengusaha E-Commerce
Pada pembahasan selanjutnya akan dijelaskan tentang apa hubungan antara api disbursement dengan para pebisnis e-commerce. Namun sebelum itu, bahas dulu pada itu e-commerce. Jadi, para pebisnis dulu pada umumnya menjual produknya sendiri secara offline mengaku kesulitan untuk mencari pelanggan.
Begitu juga dengan pembeli yang merasa sulit untuk menemukan barang sesuai keinginannya, jika membeli ke lapak penjual secara langsung. Oleh sebab itu pebisnis produk akhirnya bekerja sama dengan market place supaya bisa membantu memasarkan produknya. Bisnis semacam ini yang dimaksud bisnis e-commerce.
E-commers memudahkan pembeli menemukan barang yang diinginkan serta penjual memasarkan produknya. Jika diperhatikan sekilas memang sama-sama menguntungkan. Faktanya dari segi pebisnis e-commerce masih merasakan beberapa hambatan, yang sebenarnya dapat diatasi menggunakan teknologi api disbursement.
Hambatan paling sering dialami oleh pebisnis e-commerce adalah sulitnya untuk penarikan dana dari market place sendiri. Selain itu, pebisnis e-commerce juga tidak jarang mengalami masalah saat harus melakukan refund. Kedua masalah tersebut dianggap sangat menyita waktu bagi para pebisnis e-commerce.
Kegunaan API Disbursement Untuk Bisnis E-Commerce
Membantu Memudahkan Penarikan Dana Dari Market Place
Percaya atau tidak, teknologi api disbursement ini sangat membantu pebisnis e-commerce terutama soal kemudahan penarikan dana dari market place. Ada yang belum tahu bagaimana proses penarikan dana dari pembeli ke penjual atau pebisnis e-commerce? Jadi uang hasil penjualan tidak lantas bisa diambil langsung oleh penjual.
Dana hasil penjualan tersebut ditampung dulu di market place. Jika ingin dicairkan ke rekening bank, harus menunggu 1 hingga 2 x 24 jam. Hal ini tentu sangat menyita waktu bukan? Apalagi proses penarikan dana juga harus mengikuti jam operasional bank. Artinya hari sabtu, minggu, atau tanggal merah otomatis transaksi tidak bisa dijalankan.
Penjual harus menunggu bank kembali beroperasi lagi di hari berikutnya. Ditambah lagi, beberapa market place hingga sekarang masih ada yang belum terintegrasi dengan dompet digital. Jadi, sangat sulit untuk melakukan proses penarikan dana secara tepat waktu sesuai keinginan. Bagian inilah peran adanya teknologi api disbursement dibutuhkan.
Dengan menggunakan teknologi tersebut proses penarikan dana bisa dilakukan secara real time. Tanpa harus menunggu jam operasional bank. Pebisnis e-commerce bisa melakukan penarikan dana dari market place kapan saja sesuai keinginan.
Proses Refund Dari Pembeli Menjadi Lebih Mudah
Teknologi api disbursement juga sangat membantu pebisnis e-commerce ketika akan melakukan refund dana pada pembeli. Kadang penjual sering lupa mengecek stok barang. Pembeli sudah transfer dana malah barang yang dimaksud habis. Bisa juga pembeli yang terlanjur transfer ternyata barangnya rusak. Hal tersebut mewajibkan penjual untuk melakukan refund.
Masalahnya, untuk melakukan refund masing-masing pembeli tidak mudah. Pasalnya, rekening tujuan yang dimiliki pembeli sudah pasti beda. Jika melakukan transfer satu-satu pasti akan merepotkan dan boros karena berkali-kali terkena biaya admin. Dengan menggunakan teknologi tersebut, proses transfer pada segala jenis rekening tujuan bisa dilakukan hanya satu kali transaksi saja. Sehingga lebih cepat, mudah, dan hemat.
Itu dia tadi apa saja kegunaan teknologi api disbursement untuk kalangan pebisnis e-commerce. Bagi kamu yang saat ini sedang menggeluti dunia e-commerce dan tertarik menggunakan teknologi tersebut, kini LinkQu bisa membantumu dalam pengembangan bisnis tersebut.
