Otto Fitriandy, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah, mengatakan bahwa OJK memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi konsumen dan menerapkan kebijakan literasi keuangan serta inklusi keuangan.
Otto menyampaikan hal ini pada Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Februari OJK yang diadakan pada Selasa, 27 Februari 2023. Dia mengatakan bahwa OJK akan terus mendekatkan masyarakat dengan produk keuangan melalui program edukasi dan perluasan akses keuangan untuk mencapai tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 sesuai dengan arahan Presiden.
Salah satu program unggulan OJK adalah Generic Model (GM) Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Wilayah Pedesaan. Program ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif bagi masyarakat desa dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan di daerah melalui forum TPAKD.
Otto menjelaskan bahwa OJK berkomitmen untuk mengoptimalkan Kredit/Pembiayaan (K/P) Usaha Produktif Wilayah Perdesaan bagi UMKM ataupun masyarakat desa yang akan dikolaborasikan dengan Lembaga Jasa Keuangan formal dan pemangku kepentingan terkait. Dia juga menambahkan bahwa implementasi GM EKI dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing desa dan elemen desa.
OJK berharap bahwa semua pemangku kepentingan terkait dapat turut berperan dalam menggerakkan roda pembangunan serta mengembangkan keuangan inklusif di desa secara masif guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, OJK meminta dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dalam menjalankan program-program ini.
Sumber : https://www.borneonews.co.id/berita/293636-ojk-komitmen-kuatkan-perlindungan-konsumen-dan-kebijakan-literasi