LinkQu, yang berkiprah di arena pembayaran digital, terus mengukir inovasi demi memperkaya pengalaman konsumennya. Sebagai langkah teranyar, mereka telah berkolusi dengan Maybank Indonesia untuk memperkaya ekosistem transaksi finansial, memfasilitasi transfer dana ke akun virtual May Bank.
“Kolaborasi ini bersama May Bank Indonesia merupakan sebuah langkah monumental bagi LinkQu dalam meningkatkan kualitas pelayanan keuangan bagi pelanggan kami. Sinergi ini diharapkan dapat memperluas cakupan layanan kami dan menyentuh lebih banyak pengguna, baik di ranah personal maupun industri,” ucap Didin Noor Ali, pemimpin tertinggi PT Tri Usaha Berkat yang memayungi LinkQu.
Melalui asosiasi dengan May Bank, LinkQu berambisi untuk menyuguhkan solusi finansial yang inovatif dan relevan, guna memenuhi berbagai kebutuhan nasabah melalui spektrum produk yang mereka tawarkan.
Dalam persaingan sektor finansial, khususnya di ranah digital pada tahun 2024, persaingan diprediksi akan semakin sengit. Pasar dan konsumen mengharapkan layanan keuangan yang lebih komprehensif, gesit, serta dukungan sinergis dari berbagai institusi finansial.
“Kerja sama kami dengan May Bank menambah fondasi dukungan dengan sebuah bank berprestij internasional di Indonesia, menguatkan komitmen kami untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di tahun 2024,” terang Didin, yang menargetkan pertumbuhan pelanggan secara signifikan dari pencapaian tahun 2023 yang telah mencapai puluhan ribu.
Sejak beroperasi pada akhir tahun 2020, LinkQu kini menghimpun lebih dari 30.000 pengguna individual dan lebih dari 150 pelanggan bisnis.
Dengan demikian, LinkQu terus memperkuat sinergi dalam lingkup ekosistem pembayaran digital, menjadikan transaksi lebih efisien dan mudah diakses. Pelanggan aplikasi LinkQu kini dapat menikmati kemudahan transfer antar bank ke rekening giro atau tabungan May Bank dengan biaya yang terjangkau, bahkan gratis – tentu saja sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Didin Noor Ali menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara yang luas dan maju, sangat berpotensi dalam pemanfaatan teknologi finansial. Tahun 2024 dipandang sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan literasi finansial dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di tanah air.
Dengan semangat yang berkobar, LinkQu berkomitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan literasi keuangan di Indonesia, mengingat pentingnya pengetahuan finansial berbasis digital saat ini dan di masa depan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan di Indonesia berada pada angka 38,03% pada tahun 2019. Meski menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut masih mengindikasikan kebutuhan perbaikan dalam pemahaman finansial di kalangan masyarakat.
Indeks literasi keuangan sebesar 38,03% tersebut menandakan bahwa hanya sekitar 38 dari setiap 100 warga memiliki pemahaman yang memadai tentang lembaga keuangan dan produknya. Ini menyiratkan bahwa masih ada 62 individu lain yang belum teredukasi dengan baik dalam hal literasi keuangan.
“Kami optimis bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pemain utama di sektor keuangan digital di Asia Tenggara, dan semua pihak terkait harus berkolaborasi untuk mewujudkan visi ini,” tutup Didin Noor Ali.
Sebagai penutup, penting bagi masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dalam mengelola keuangan digital. Edukasi ini esensial untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan finansial di era digital yang berkembang pesat.