Waspadalah terhadap modus operandi penipuan yang kini berkembang. Fenomena baru ini berkaitan dengan penipuan digital yang mencakup penyebaran undangan elektronik terkait Pemilu melalui file berformat apk. Momentum ini bersamaan dengan perhelatan Pemilu yang tinggal sepekan lagi.
Dilaporkan, penyebaran file berformat .apk ini mengatasnamakan Undangan Pemilu atau PPS PEMILU 2024. Berhati-hatilah, sebab ini bukan sekedar aplikasi biasa; ia mengandung malware yang merugikan.
Para penipu ini sengaja menyebarkan file apk untuk memperdaya korban. Format file ini unik dan kerap digunakan sebagai sarana penipuan di dunia perbankan digital. Hindari sama sekali mengklik dokumen dengan ekstensi .apk.
Ketika Anda mengklik file format yang tidak biasa ini melalui aplikasi seperti WhatsApp, hal tersebut dapat menjadi titik awal akses ilegal ke rekening Anda.
Pelaku kejahatan digital ini bergerak cepat setelah mendapatkan akses. Mereka segera menguras dana korban, sering kali mentransfernya ke berbagai platform finansial. Selain itu, dengan mengklik .apk, pelaku bisa mengakses data pribadi Anda.
Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mengimbau publik agar waspada dan tidak membagikan link atau dokumen dari sumber yang tidak dikenal. Juga, hindari membukanya.
Berikut ini beberapa modus penamaan file apk yang berpotensi merugikan Anda:
- Undangan digital pernikahan
- Notifikasi penutupan rekening
- Tagihan BPJS
- Foto paket dari layanan pengiriman
- Notifikasi wajib pajak
- Dokumen atau blangko tilang
- Notifikasi SPT pajak
- Panitia Pemungutan Suara Pemilu
- Undangan Pemilu
Distribusi file apk yang sering menarget nasabah, kerap diabaikan oleh pengguna ponsel. Mereka seringkali tanpa sadar memberikan persetujuan.
Penting untuk diingat, bank tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh file apk yang sudah terinstal di smartphone Anda.
Beberapa kasus yang terjadi, menyebabkan korban kehilangan dana hingga ratusan juta rupiah, seperti kasus Irwan Gema, nasabah BRI di Malang. Tahun lalu ia menerima aplikasi Android palsu.
File tersebut langsung terinstal di ponselnya, dan tak lama kemudian ia menerima beberapa pesan SMS yang mencurigakan, berusaha mengakses akun internet banking miliknya.