Dalam upaya menjaga keamanan dan stabilitas keuangan di Indonesia, kami menyadari pentingnya peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memerangi aktivitas keuangan ilegal dan judi online yang semakin marak. Sebagai bagian dari komitmen kami untuk memberikan informasi yang relevan, kami ingin berbagi perkembangan terbaru mengenai tindakan tegas yang telah diambil oleh OJK.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan bahwa masih banyak kelompok masyarakat yang rentan secara keuangan dan perlu mendapat perhatian khusus. Kelompok ini meliputi perempuan, pemuda dan pelajar, UMKM, masyarakat di wilayah terdekat, tertinggal, dan terluar (3T), serta kelompok disabilitas dan pekerja migran Indonesia (PMI).
“Dalam menghadapi tantangan ini, kita harus waspada terhadap maraknya aktivitas keuangan ilegal dan judi online yang masih terjadi. Kelompok-kelompok masyarakat yang rentan ini membutuhkan perlindungan khusus,” ujar Mahendra dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) di JiExpo Kemayoran, Jakarta.
OJK telah melakukan berbagai terobosan untuk menangani masalah ini. Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah pemblokiran lebih dari 6.000 rekening yang terkait dengan aktivitas judi online. Selain itu, OJK juga menginstruksikan perbankan untuk menutup rekening lain yang dimiliki oleh konsumen yang sama, sebagai upaya untuk menghentikan praktik ini secara menyeluruh.
Tindakan tegas ini tidak hanya terbatas pada judi online. Sepanjang Januari hingga Juli 2024, OJK telah menghentikan operasi 1.740 entitas keuangan ilegal, yang terdiri dari 1.591 pinjol ilegal dan 149 investasi ilegal. Sejak tahun 2017, total ada 9.889 entitas keuangan ilegal yang telah dihentikan, sebuah angka yang menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.
Ke depan, kami mendukung rencana OJK untuk membentuk Anti-Scam Centre (ASC) atau Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan (PUSAKA) bersama dengan kementerian dan lembaga terkait. PUSAKA diharapkan dapat menangani kasus-kasus penipuan di sektor jasa keuangan dengan cepat dan memberikan efek jera bagi para pelaku.
“Kami berharap PUSAKA akan menjadi solusi yang efektif dalam menangani berbagai bentuk penipuan di sektor jasa keuangan,” jelas Mahendra.
Melalui informasi ini, kami berharap kalian dapat lebih waspada dan memahami pentingnya langkah-langkah yang diambil untuk melindungi diri dari risiko keuangan yang merugikan.