Mengenal sejarah uang di Indonesia – Jauh saat sebelum mengenali uang, manusia lakukan barter atau pertukaran barang atau jasa yang dikehendaki. Tetapi, tidak gampang untuk raih kesepakatan perihal nilai pertukarannya. Timbulah keperluan akan tersedianya satu alat penukar.
Sepanjang beratus-ratus tahun beragam benda digunakan sebagai alat pertukaran atau alat pembayaran seperti kulit kerang, batu permata, gading, telur, garam, beras, binatang ternak, atau beberapa benda yang lain. Dalam perkembangan setelah itu warga memakai beberapa benda seperti logam dan kertas sebagai uang.
Sebelumnya, uang berperan sebagai alat penukar atau pembayaran. Bersamaan perubahan peradaban manusia, uang berperan sebagai alat penyimpan nilai, unit kalkulasi, dan ukuran pembayaran yang tertunda dan itu juga masih tercatat dalam sejarah uang di Indonesia.
“Tampilan uang pun terus mengalami evolusi. Dari awalnya berbentuk barter, kemudian ke kulit kerang, koin, kertas, plastik, dan kini dalam bentuk elektronik,” tulis informasi Kemenkeu, seperti diambil dari situs resminya, Selasa (27/10).
Bukti uang paling tua di Indonesia diletakkan di Museum Nasional. Ada koleksi dua uang logam (no. inv. 2087 dan no. inv. 2119) dari jaman Hindu-Buddha di Jawa yang dibuat dari perak. Memiliki bentuk cembung, sisi depan bermotif pot bunga, dua batang bunga, dan garis-garis lekuk sekelilingnya seperti ruang-asap. Dan pada sisi belakang ada bunga lotus mekar berada dalam garis berupa persegi empat.
Selanjutnya Uang Kepeng mata uang tembaga dari Tiongkok. Disamping itu, kerajaan-kerajaan Islam keluarkan mata uang. Misalkan, Kesultanan Pasai dan Aceh (dirham dan mass dari emas dan keuh atau kasha dari timah), Banten (kasha dari tembaga), dan Cirebon (picis dari timah).
Kehadiran bangsa Eropa bawa mata uang baru. Pada era ke-16, Portugis mengedarkan mata uang yang dibuat dari perak, yakni piastre Spanyol yang disebutkan mat, pasmat, real, atau dollar.
Sesudah Portugis, Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) menancapkan kaki di Nusantara. Pada periode jayanya, tersebar berbagai macam mata uang seperti rijksdaalder, dukat, stuiver, gulden, dan doit. Bahan yang dipakai ialah emas, perak, tembaga, nikel dan timah. Memiliki bentuk bulat gepeng sama ukuran diameter yang berbeda. Mata uang itu dibikin di Negeri Belanda.
“Kemungkinan kata ‘duit’ yang kita kenal sekarang ini berasal dari kata doit yang kemudian dalam bahasa Arabnya berbunyi doewit,” catat Djani A. Karim dalam Mata Uang dalam Sejarah.
Adapun sejarah uang di Indonesia dari waktu-kewaktu sebagai berikut
1. Sejarah uang di Indonesia tahun 800 – 1600
Sepanjang rentang tahun 800-an sampai 1600-an, di mana periode lalu ini berjalan, beberapa orang banyak lakukan transaksi keuangan memakai koin emas dan perak. Produk coin ini diketemukan pada periode dinasti Sailendra yang dibuat sekitaran era kesembilan sampai keduabelas.
Tidak saja koin emas dan perak, manik-manik digunakan sebagai alat ganti pada periode itu. Manik-manik ini dibuat oleh kerajaan Sriwijaya, dan menyebar sampai ke pulau jawa. Tidak itu saja, koin tembaga pada periode kerajaan majapahit dijadikan alat tukar.
Kata kunci terkait : sejarah uang di indonesia dan gambarnya, sejarah singkat uang di indonesia, sejarah mata uang di indonesia, sejarah perkembangan uang di indonesia, sejarah uang kertas di indonesia, makalah sejarah uang di indonesia, sejarah uang di indonesia dari tahun 1945 sampai sekarang, sejarah uang di indonesia secara singkat, sejarah uang di indonesia lengkap, sejarah uang logam di indonesia, sejarah munculnya uang di indonesia, sejarah singkat perkembangan uang di indonesia, sejarah nilai tukar uang di indonesia
2. Tahun 1600- 1942 Mata Uang Kolonial Belanda
Tahun itu sebagai pucuk dari kehadiran beberapa orang Eropa ke Indonesia. Di saat itu, mereka bawa banyak coin emas dari Portugal dan Venesia, selanjutnya ada dolar perak dari Peru dan Bolivia. Pada tahun 1752, sesudah perusahaan Hindia Timur Belanda berdiri dan menyuplai koin perak ke Indonesia, ada uang kertas pertama dan pembangunan De Bank Courant dan Bank Van Leening. Adapun koin Gulden perak dan kertas mulai ada di tahun 1800-an.
3. Tahun 1942 -1945 Periode Penjajahan Jepang
Seperti kita kenali, Indonesia sempat juga dijajah oleh Jepang, sesudah mereka sukses menginvasi pemerintah Hindia Belanda, dan ambil alih seluruhnya NKRI. Selama saat penjajahan Jepang, uang local dan uang gulden mulai alami peralihan dan terbitlah uang kertas baru dari De Japansche Regeering. Semenjak bulan maret 1942 uang terssebut sah dipakai sebagai alat pembayaran yang syah.
4. Gulden Nica 1943 – 1945
NICA waktu itu sudah sukses menggantikan kendalian Indonesia, selanjutnya cetak mata uang sendiri yakni Gulden NICA pada tahun 1943. Mata uang ini sudah menyebar di sejumlah daerah seperti Maluku, Papua dan Kalimantan. Tetapi, saat dekrit presiden dikeluarkan pada tanggal 2 Oktober 1945, Presiden Soekarna mengatakan jika uang kertas Gulden NICA ini illegal. Semenjak waktu itu, mata uang ini tak lagi tersebar.
5. Sejarah uang di indonesia dari tahun 1945 sampai sekarang
Seperti kita kenali, Indonesia merdeka pada tahun 1945, secara otomatis ini bawa peralihan pada mata uang yang dipakai di NKRI. Sesudah proklamasi kemerdekaan, pemerintahan Indonesia memilih untuk membuat mata uang sendiri. Waktu itu Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia sekarang ini) mulai cetak dan mengedarkan rupiah pertama kalinya di tanggal 3 Oktober 1946. , 1 rupiah nilainya sama dengan 0.5 gr emas.
6. Sejarah uang di Indonesia tahun 1965 -1991 Inflasi Besar
Di bentang tahun 1965 sampai 1991, Indonesia alami inflasi besar, sampai naik di angka 27%. Kemudian, inflasi naik sampai 174 %, bahkan juga capai 600% pada tahun 1965. Karena inflasi ini harga-harga naik dan beberapa nominal baru mata uang Rupiah ditambahi. 1970, Bank Indonesia nominal 5.000 10.000 Sesudah inflasi teratasi, uang logam dikenalkan, dimulai dari nominal Rp. 1. 100.
7. Sebelum serta Setelah Kritis Ekonomi 1992 – 1999
Benua Asia terdaftar alami kritis keuangan waktu itu, pada tahun 1997 – 1998. Hal itu tentu saja punya pengaruh pada pengurangan nilai rupiah sampai 80%. Waktu itu, rupiah capai titik paling rendah sampai sentuh angka Rp. 16.800 per 1 USD. Kemungkinan Anda masih ingat dengan uang pecahan Rp. 50.000 yang bermotif Soeharto, saat periode pemerintahan beliau akan usai, mata uang pecahan Rp. 50.000 ini ditukar dengan gambar WR Soepratman, dan zaman reformasi diawali.
8. Uang Kertas Pecahan 100 dan 500 di Tahun 2000 – 2005
Disekitaran tahun 2000-an, uang kertas pecahan 100 dan 500 yang fantastis dengan gambar uniknya, harus dihentikan produksinya. Ini disebabkan karena devaluasi menegangkan pada mata uang Indonesia. Bersamaan dengan itu, uang kertas pecahan Rp. 1000. 5000. Seterusnya pada tahun 2004, uang kertas pecahan Rp. 20.000. Diikuti dengan design ulangi (re-desain) untuk uang kertas pecahan Rp. 10.000. 50.000.
9. Bank Indonesia Cetak Seri Pecahan Uang Terkini di Tahun 2016
Masih ingat dengan beberapa design baru pada uang kertas rupiah kita pada tahun 2016? Pada tahun itu, persisnya tanggal 19 Desember 2016, Bank Indonesia sudah mengeluarkan design uang kertas dan uang coin rupiah yang baru, yang berjalan sampai sekarang ini. Kekhasan yang lebih menunjukkan Indonesia ialah text “Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang tercantum pada uang kertas cetakan terkini ini.
Begitu sejarah uang di Indonesia lengkap dari waktu ke waktu, yang diawali semenjak zaman penjajahan, sampai menjadi penanda sejarah uang di Indonesia hingga sekarang. Anda lebih sukai mata uang yang mana?